Kilas Java, Jakarta – Korlantas Polri bersama PT Jasa Raharja terus melakukan survei jalur guna memastikan kesiapan strategi dan infrastruktur menjelang Operasi Ketupat 2025.
Setelah mengevaluasi sejumlah titik di Jawa Timur, survei berlanjut ke Kediri dan Solo, Jawa Tengah. Kegiatan ini dipimpin oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho, didampingi Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.
Pertigaan Mengkreng di Kediri menjadi salah satu fokus survei karena merupakan simpul pergerakan kendaraan dari Nganjuk, Kediri, dan Jombang.
Selain itu, adanya perlintasan kereta api menjadikan lokasi ini rawan kemacetan saat puncak arus mudik dan balik Lebaran.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Satlantas Polres Kediri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas, pemasangan rambu tambahan, serta optimalisasi personel di lapangan.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menegaskan pentingnya kesiapan maksimal dalam menghadapi Operasi Ketupat 2025.
“Jangan sampai overconfident dalam pelaksanaan nanti. Semua harus dipersiapkan dengan skenario yang tepat agar tidak terjadi kepadatan, terutama pada H-3 dan H-2,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa faktor cuaca dan kemungkinan kecelakaan harus menjadi bagian dari skenario pengelolaan arus lalu lintas.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menjaga keselamatan lalu lintas.
“Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, di Pertigaan Mengkreng pernah terjadi kecelakaan melibatkan dua hingga tiga kendaraan, tetapi tidak ada korban jiwa. Potensi kecelakaan justru muncul setelah kepadatan terurai karena pengemudi terburu-buru. Oleh karena itu, kami akan terus berkoordinasi dengan Polres Kediri dan wilayah lainnya untuk memastikan keselamatan pengguna jalan,” jelasnya.
Setelah dari Kediri, rombongan melanjutkan survei ke Solo, Jawa Tengah, yang menjadi titik strategis dalam Operasi Ketupat 2025. Selain sebagai jalur utama pemudik, Solo juga memiliki banyak destinasi wisata yang berpotensi meningkatkan kepadatan lalu lintas selama libur Lebaran.
Dalam pertemuan dengan jajaran Polres Solo, Kakorlantas Polri menyampaikan apresiasi atas kesiapan daerah dalam menghadapi arus mudik dan balik.
“Polda Jateng, Polda DIY, dan seluruh stakeholder sudah menyamakan langkah serta skenario pengelolaan arus mudik, baik di jalan tol, jalan nasional, maupun akses menuju tempat wisata,” ujarnya.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menambahkan bahwa Jawa Tengah mengalami peningkatan jumlah kecelakaan dari tahun 2023 ke 2024, sehingga perlu langkah antisipasi lebih ketat.
“Jawa Tengah memiliki lebih dari 1.200 tempat wisata, jauh lebih banyak dibandingkan DIY yang hanya sekitar 25 lokasi utama. Fokus pengelolaan lalu lintas tidak hanya di jalan utama, tetapi juga jalur menuju tempat wisata yang sering terjadi kecelakaan,” jelasnya.
Setelah Solo, rombongan akan melanjutkan survei ke wilayah lain di Jawa Tengah dan Jawa Barat guna memastikan kesiapan Operasi Ketupat 2025. PT Jasa Raharja dan Korlantas Polri berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan arus mudik dan balik yang aman dan tertib bagi masyarakat Indonesia.