Kilas Java, Serang – Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas infrastruktur di Indonesia, Semen Merah Putih aktif berkolaborasi dengan pemerintah dalam program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi.
Terbaru, perusahaan ini turut serta dalam Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Angkatan XV dan XVI yang diselenggarakan di Serang.
Program yang diinisiasi oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah III (BJKW) Jakarta dan Komisi V DPR RI ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi di Indonesia.
Selama empat hari, sebanyak 100 peserta mengikuti pelatihan intensif yang mencakup berbagai aspek penting dalam konstruksi, mulai dari keterampilan teknis hingga manajemen proyek.
Kepala BJKW III, Samuel E.D.P Tampubolon, menekankan bahwa kompetensi tenaga kerja konstruksi merupakan kunci utama dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas.
“Sumber daya manusia adalah aset paling berharga dalam pembangunan. Dengan tenaga kerja yang kompeten, kita dapat meminimalisir kesalahan konstruksi dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Senada dengan Samuel, Galih Soetrisno, Brand & Communication Manager Semen Merah Putih, juga menegaskan pentingnya investasi dalam pengembangan sumber daya manusia.
“Melalui program ini, kami berharap dapat mencetak tenaga kerja konstruksi yang handal dan mampu menjawab tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Galih.
Kolaborasi Swasta dan Pemerintah
Kolaborasi antara Semen Merah Putih dan pemerintah dalam program ini menjadi contoh nyata sinergi yang positif.
Anggota Komisi V DPR RI, H. Tubagus Haerul Jaman, mengapresiasi upaya bersama ini.
“Kemitraan antara industri dan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembangunan di negara kita,” ungkapnya.
Semen Merah Putih sendiri telah mengembangkan program Mandor Pintar Institute (MPI) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kompetensi pekerja konstruksi.
Melalui MPI, perusahaan menawarkan berbagai program pelatihan dan sertifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
“MPI tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan pengetahuan mengenai keselamatan kerja, manajemen proyek, dan aspek lain yang relevan dengan dunia konstruksi,” jelas Galih.
Dengan semakin banyaknya program pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan, diharapkan kualitas tenaga kerja konstruksi di Indonesia akan terus meningkat.
Hal ini akan berdampak positif pada kualitas infrastruktur secara keseluruhan dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keterlibatan Semen Merah Putih dalam program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan inisiatif mandiri seperti Mandor Pintar Institute, Semen Merah Putih berkontribusi dalam mencetak tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan profesional. (Jay).