Notification

×

Iklan

Iklan

Kolaborasi P2N dan Kadin Jatim Berdayakan UMKM

Senin, 21 Oktober 2024 | Oktober 21, 2024 WIB Last Updated 2024-10-21T11:58:35Z




Kilas Java,
Surabaya
- Ketua Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N), H. Ir. Supai M Noor, melakukan audiensi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur, Adik Dwi Putranto. 


Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin kolaborasi dalam pengembangan program-program yang mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.


Dalam pertemuan yang berlangsung dengan hangat tersebut, Supai M Noor menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM, terutama di lingkungan pesantren-pesantren di Jawa Timur. 


“Kami ingin berkolaborasi dengan Kadin untuk menggerakkan UMKM di pesantren, serta mengembangkan dan menaikkan kelas UMKM yang ada di Jawa Timur,” ujarnya.


Ia menambahkan, Jawa Timur yang mayoritas adalah pertanian, maka pihaknya berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memberdayakan SDM. 


"Ini penting, sesuai dengan arahan Ketua Kadin, faktor SDM sangat penting untuk meningkatkan hasil pertanian, seperti halnya di negara-negara maju lainnya," tuturnya pada Kilasjava.com.


Adik Dwi Putranto menyambut positif kedatangan P2N. Ia menekankan bahwa Kadin, yang terdiri dari berbagai asosiasi pengusaha, berfokus pada peningkatan sumber daya manusia di semua sektor. 





Dwi Putranto menyebutkan bahwa UMKM memainkan peran krusial dalam penyerapan tenaga kerja, menyerap hingga 97% tenaga kerja dan memberikan kontribusi 76% terhadap penerimaan negara.


“Meskipun banyak UMKM yang sudah ada, pemanfaatan digitalisasi masih kurang. Saat ini, hanya sekitar 8% dari transaksi e-commerce yang berasal dari UMKM, dan kami ingin meningkatkan angka tersebut,” ungkapnya. 


Ia juga menambahkan, pentingnya menciptakan UMKM baru untuk menanggapi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia yang masih minim dibandingkan jumlah lulusan.


Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan program-program konkret untuk mendukung peningkatan kapasitas UMKM dan menciptakan wirausaha baru, terutama di kalangan santri. 


“Kami akan membahas lebih lanjut tentang teknis pengembangan UMKM ini,” lanjut Dwi Putranto.


Kedua pihak optimis bahwa dengan keterlibatan semua stakeholder, visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. (Nayla).

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update