Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah Inspiratif Savitri Zuhilda: Dari Keraguan Menjadi Bidan Profesional

Senin, 21 Oktober 2024 | Oktober 21, 2024 WIB Last Updated 2024-10-21T04:51:24Z


Kilas Java, Surabaya
- Savitri Zuhilda, seorang bidan yang baru saja diambil sumpahnya di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada 17 Oktober 2024, menceritakan perjalanan uniknya menuju profesi kebidanan. Awalnya, Savitri tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi bidan; ia lebih tertarik pada jurusan teknologi pangan. Namun, dorongan orang tuanya, terutama ibunya yang juga seorang bidan, mengubah arah hidupnya.


Savitri mengaku bahwa masa awal kuliah terasa berat dan penuh keraguan. Ia menjalani perkuliahan dengan seadanya, namun saat melanjutkan pendidikan profesi bidan, ia menemukan titik balik yang mengubah pandangannya. 


“Saya mulai memiliki ambisi tinggi dan ingin membayar apa yang kurang maksimal dulu ketika S1,” ujarnya.


Momen yang paling berkesan bagi Savitri adalah saat ia terlibat langsung dalam proses persalinan. Pengalaman tersebut membuatnya menyadari peran penting bidan dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. 


 “Ada perasaan bangga tersendiri bisa membantu seorang ibu berjuang dalam persalinan, dan bayinya selamat,” katanya dengan haru.


Dengan tekad yang kuat, Savitri berhasil lulus dengan IPK 4.00. Ia merasa bahwa profesi bidan adalah jalan hidup yang ingin ia tekuni. Keterampilannya semakin berkembang, dan ia bertekad untuk kembali ke kampung halamannya di Bima, Nusa Tenggara Barat, setelah mendapatkan pengalaman di Surabaya.


“Saya ingin memperkaya pengalaman dan wawasan dulu di sini, yang akhirnya bisa saya bawa pulang ke Bima,” jelasnya.


Savitri mengamati bahwa meskipun terdapat banyak bidan di Bima, penanganan masalah ibu dan bayi masih memerlukan perhatian serius. Ia berharap dapat membawa perubahan positif di daerahnya. 


“Di sana, pemantauannya belum menyeluruh, berbeda dengan di Surabaya,” ungkapnya.


Sekarang, setelah resmi menjadi bidan, Savitri siap untuk mengabdikan diri dalam dunia kesehatan, khususnya dalam kebidanan. Ia berharap dapat membantu lebih banyak perempuan melalui proses persalinan.


“Saya merasa sangat bersyukur atas dorongan orang tua dan kesempatan yang diberikan oleh Unusa,” tutupnya.


Kisah Savitri menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa, menunjukkan bahwa melalui pengalaman dan kesempatan, kita dapat menemukan panggilan hati kita yang sebenarnya.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update