Notification

×

Iklan

Iklan

Peneliti Indonesia Buktikan Potensi Kratom untuk Pengobatan Diabetes di Tingkat Internasional

Selasa, 24 September 2024 | September 24, 2024 WIB Last Updated 2024-09-24T04:43:10Z


Kilas Java,
Surabaya
- dr. Hotimah Masdan Salim, Ph.D., seorang dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa), berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. 


Ia terpilih sebagai salah satu peserta Young Scientist Program 2024 (YSP2024) yang diselenggarakan oleh Federation of Asian and Oceanian Biochemists and Molecular Biologists (FAOBMB) di Melbourne, Australia.


Dalam program bergengsi ini, dr. Hotimah mempresentasikan penelitiannya tentang potensi ekstrak mitragyna speciosa atau kratom sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes. 


Hasil penelitiannya yang menjanjikan telah menarik perhatian para ilmuwan internasional dan membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut.


Kratom, tanaman yang tumbuh subur di Kalimantan Barat, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. 


Kandungan senyawa aktifnya, seperti mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, memiliki efek beragam pada tubuh, termasuk potensi untuk meredakan nyeri dan meningkatkan energi. 


Penelitian dr. Hotimah menunjukkan bahwa ekstrak kratom memiliki efek positif dalam mengendalikan kadar gula darah pada tikus percobaan. 


Temuan ini membuka peluang besar untuk pengembangan obat-obatan diabetes berbasis tanaman herbal yang lebih aman dan efektif.


Kolaborasi Internasional untuk Penelitian Lebih Lanjut


Selama mengikuti YSP2024, dr. Hotimah berhasil menjalin kerjasama dengan para ilmuwan dari berbagai negara. 


Rencana kolaborasi ini akan fokus pada penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme kerja ekstrak kratom pada tingkat molekuler. 


Dengan pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan dapat dikembangkan obat-obatan diabetes yang lebih spesifik dan efisien.


"Saya sangat antusias dengan potensi kolaborasi ini," ujar dr. Hotimah. 


Ia menyebut, dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya yang ada, maka dapat mempercepat pengembangan obat-obatan berbasis kratom untuk mengatasi masalah kesehatan global seperti diabetes.


Meskipun potensi kratom sebagai obat diabetes sangat menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya pada manusia. 


Selain itu, regulasi yang ketat terhadap penggunaan kratom juga perlu diperhatikan untuk menghindari penyalahgunaan.


Namun demikian, penelitian dr. Hotimah telah membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan herbal yang lebih aman dan terjangkau. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam bidang farmasi herbal.


Prestasi dr. Hotimah dalam YSP2024 merupakan bukti nyata bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di bidang riset. 


Penelitiannya tentang kratom tidak hanya memberikan harapan baru bagi penderita diabetes, tetapi juga menunjukkan potensi besar tanaman obat Indonesia untuk dikembangkan menjadi produk farmasi bernilai tinggi. (Nay)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update