Notification

×

Iklan

Iklan

Hadiri Selawat dan Maulid, Ini pesan Wali Kota Surabaya

Rabu, 11 September 2024 | September 11, 2024 WIB Last Updated 2024-09-11T13:24:11Z
KILAS JAVA, SURABAYA - Acara Selawat dan Maulid Nabi Besar Muhammas SAW sekaligus 40 hari berpulangnya istri tercinta H. Abdul Rohim, Hj. Wuni Widiarti Binti Imam Muslikan, digelar di sepanjang jalan Tambak Dalam Baru 1B, Asemrowo, Surabaya. Selasa (10/9/2024). 

Acara terbilang istimewa lantaran dihadiri oleh habib terkemuka, diantaranya, Jenderal Selawat, Habib Syech BinAbdul Qodir Assegaf, Solo, Habib Ali Bin Abdurrahaman Al-Habsyi Kwitang, Jakarta, Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan, Habib Najib Al-Haddad, Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Bin Husein Assegaf, Habib Musthofa Bin Zein Alaydrus dan para habib lainnya. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang juga menghadiri acara ini dalam sambutannya berpesan agar warga Surabaya tetap guyub rukun dalam kegotongroyongan. 

"Saya sungguh sangat berterimakasih kepada saudara saya H. Abdul Rohim, yang mana beliau ini selalu mengajak kita melanggengkan Selawat atas nabi, semoga kita semua termasuk umat Muhammad yang mendapatkan syafaat kelak," tuturnya. 

Cak Eri (sapaan akrab, red) juga mengajak warga Surabaya agar di dalam tiap doanya, mendoakan Kota Surabaya agar tambah guyub, tambah rukun sehingga menjadi Kota yang Baldatun Wa Robbun Ghofur. 

"karena kita di sini, tidak hanya memperingati Maulid Nabi, tapi kita terus melanjutkan perjuangan Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam," ujarnya. 

Sementara, dalam tausiyahnya, Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan, menyampaikan pentingnya kerukunan antar umat, terlebih sesama muslim. 

"Intinya adalah, kita jangan menyibukkan diri dengan urusan orang lain yang bersifat merugikan dan merusak hati kita, sibuklah kita dengan urusan diri kita, bagaimana pribadi kita, bagaimana iman kita, bagaimana ibadah kita kepada Allah, insyaallah ketika kita sudah mawas diri, introspeksi dengan benar, maka kehidupan dalam bermasyarakat lebih indah," terang Habib Jindan. 

Ketika seseorang sudah meyibukkan diri dengan urusan lain, dia senantiasa tidak akan pernah hidup dengan tenang, oleh karena dihatinya sudah ada rasa iri dan dengki.

"Dan kerugian yang paling menyakitkan adalah, ketika seseorang sering sibuk dengan urusan orang lain, sering gosip, apalagi sampai ke tahap fitnah, maka pahalanya akan diberikan kepada orang yang dirasani," jelas Habib Jindan. 
Maka dari itu, tidak ada sebaik-baiknya budi pekerti melainkan budi pekerti dari Baginda Rasulullah SAW. (Jay). 


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update